Deskripsi
Rumah Mbah Warto di tengah kota itu berdiri kokoh dengan tembok bercat krem yang sudah mulai mengelupas di beberapa sudut. Di teras, kursi rotan tua yang berdecit setiap kali diduduki menjadi saksi bisu cerita yang tak pernah habis. Aroma bandeng pepes menyeruak dari dapur. Di dalam rumah, drama sehari-hari sudah dimulai sejak subuh.