Saat penulis telah menyelesaikan naskah mereka dan telah melakukan proses editing agar dapat diterbitkan. Hal terpenting selanjutnya adalah menemukan penerbit yang sesuai dengan kriteria mereka. Entah dalam segi pelayanan, atau penyesuaian dengan jenis buku yang mereka garap. Akan tetapi setelah menemukan penerbit, ada pilihan lain yang harus ditentukan, yaitu jenis penerbitan.
Mayor, indie dan self-publishing. Bagi para penulis yang telah memiliki pengalaman menerbitkan buku, pasti tidak merasa asing dengan tiga kata tersebut. Tapi bagi penulis pemula, tiga kata itu akan terdengar asing seperti lagu Juicy Luicy.
Ketiga jenis itu tidak sama, masing-masing memiliki kekurangan dan keunggulannya masing-masing. Penulis dapat menyesuaikan pilihan mereka sesuai dengan yang mereka butuhkan dan sesuai dengan budget yang mereka miliki. Sebelum itu, mari cari tahu seperti apa ketiga jenis itu.
Apa Itu Penerbit Mayor, Indie, dan Self-Publishing?

Sebelum mengetahui perbedaannya, akan lebih baik jika mengerti tentang ketiga jenis ini terlebih dahulu terutama bagi para pemula yang ingin menerbitkan buku mereka. Dengan mengerti apa maksud dari mayor, indie, dan self-publishing akan lebih membantu saat akan memilih jenis yang cocok.
1. Penerbit Mayor
Penerbit mayor adalah penerbit yang telah memiliki nama/brand yang besar dan dikenal. Biasanya mereka telah memiliki management yang baik dari segi editing, modal, produksi, dan fasilitas lainnya.
Karena telah memiliki formasi yang jelas maka secara otomatis saat menerbitkan buku di penerbit mayor akan langsung menerima nomor ISBN. Selain itu, penulis tidak akan memusingkan hal seperti cover buku, editing, layout, promosi dan produksi karena telah disediakan.
Karena semua telah tersedia, penulis hanya perlu fokus menulis dan mengirimkan naskahnya. Nantinya penerbit akan melakukan sortir dan memilih naskah yang sesuai dengan kriteria mereka. Dan jika terpilih, penulis tidak perlu pusing memikirkan hal lainnya karena telah disediakan dan bahkan akan tersedia diseluruh toko buku di Indonesia setelah terbit.
Tapi tentu saja, tidak ada yang sempurna karena penerbit mayor juga memiliki kekurangan. Apa kekurangannya?
Kekurangan penerbit mayor adalah waktu yang dihabiskan cukup lama terutama bagi penulis pemula. Penerbit mayor membuka peluang bagi semua penulis namun mereka akan memberi jawaban, siapa yang lolos dalam waktu yang cukup lama. Jadi jika ingin menerbitkan buku dengan penerbit mayor akan membutuhkan waktu lama.
Belum lagi, penulis pemula akan bersaing dengan penulis-penulis lainnya yang karyanya telah dikenal atau bahkan telah sering menerbitkan buku mereka.
2. Apa Itu Penerbit Indie?
Penerbit inde atau independent sering dikatakan sebagai penerbit yang kerja cepat asalkan naskah yang dikirimkan tidak memiliki unsur SARA. Selain itu, penerbit indie tidak menyelesi naskah secara terperinci seperti penerbit mayor sehingga dapat segera terbit.
Selain itu, biaya yang dikeluarkan oleh penulis akan lebih banyak karena penerbit indie menyediakan jasa untuk dibeli seperti editing, layout, ISBN dan lainnya. Belum lagi untuk masalah pemasaran, penerbit indie terkadang memasarkan diplatform online mereka namun untuk promosi lebih lanjut lagi, penulis perlu melakukannya sendiri.
Penerbit indie biasanya menyediakan beberapa paket tertentu yang dapat disesuaikan dengan budget yang anda miliki serata jasa yang dibutuhkan.
3. Self-Publishing
Jenis terakhir ada self-publishing. Banyak yang berkata bahwa self-publishing dan indie itu sama. Lebih tepatnya kedua nya mirip namun berbeda. Indie telah menyediakan jasa yang dibutuhkan seperti layout, editing, cover dan lainnya hanya saja tentu harga yang dikeluarkan akan tergantung dengan jasa apa saja yang ingin dipakai.
Lalu bagaimana dengan self-publishing? Self-publishing artinya cetak buku sediri tanpa dibantu penerbit yang berarti penulislah yang menyediakan semuanya. Mulai dari mencetak, membuat cover, menyiapkan ISBN, layout, bahkan barcode dari Perpustakaan Nasional RI diurus oleh penulis itu sendiri.
Namun sekarang, ada beberapa penerbit indie yang membuka kerjasama agar penulis yang memilih self-publishing bisa mendapat bantuan dan tidak perlu melakukan semuanya sendiri.
Dari beberapa penjelasan di atas, sudah terlihat beberapa perbedaan antara penerbit mayor, indie dan self-publishing. Namun supaya lebih jelas lagi, berikut adalah perbedaan ketiganya secara spesifik.
Mayor vs Indie vs Self-Publishing

Setelah mengetahui pengertian dari mayor, indie dan self-publishing. Sekarang mari masuk kepada perbedaan dari ketiga jenis tersebut. Mulai dari jasa, lalu waktu yang dibutuhkan, lalu biaya yang akan dikeluarkan.
1. Jasa Yang Tersedia
Terkait dengan jasa yang akan disedikan, penerbit mayor telah menyediakan segalanya sehingga penulis hanya menunggu jadi karena semuanya telah diurus oleh penerbit mayor. Mulai dari layout, editing, cover, ISBN bahkan produksi.
Sedangkan penerbit indie hanya menyediakan jasa yang dapat dipilih oleh penulis sesuai yang mereka ingin dan butuhkan. Tidak berbeda jauh dengan self-publishing yang harus menyediakan segalanya sendiri.
2. Proses dan Waktu
Penerbit mayor membutuhkan waktu lama dan kepastian yang tidak jelas karena harus melewati seleksi terlebih dahulu. Naskah yang dikirim ke penerbit mayor tidak akan langsung diterima, ini adalah salah satu perbedaan paling mencolok diantara dua lainnya. Penerbit mayor biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 160 hari atau setara dengan 5-6 bulan, tergantung penerbit dan banyaknya naskah yang mereka terima.
Lalu untuk indie, waktu yang diperlukan tidak lama bahkan bisa dikatakan cepat selama karya yang dimiliki tidak membutuhkan banyak revisi dan tidak mengandung SARA. Beberapa penerbit indie membutuhkan kurang lebih 60 hari untuk penyelesaian atau menerbitkan buku atau setara dengan 2 bulan pengerjaan.
Self-publihsing adalah yang tercepat karena penulis lah yang memegang tanggung jawab itu sendiri. Proses yang dibutuhkan minimal 2 minggu untuk produksinya.
3. Biaya yang Dibutuhkan
Jika naskah yang dikirimkan kepada penerbit mayor telah diterima, penulis tidak harus mengeluarkan biaya apapun lagi. Seperti yang telah dikatakan di atas bahwa penerbit mayor telah menyediakan semuanya dan membiayai semuanya, itulah mengapa waktu seleksinya lama dan tidak dapat langsung terbit begitu saja.
Penerbit Indie akan membutuhkan biaya untuk jasa tertentu, tergantung penulis memilih untuk memakai jasa apa saja atau paket apa yang dipilihnya. Biasanya, penerbit indie akan menyediakan beberapa paket penerbitan yang bisa dipilih dan disesuaikan oleh penulis terutama untuk budget mereka.
Jika penulis memilih untuk self-publishing, biaya yang dikeluarkan adalah biaya produksi. Biaya lainnya adalah pilihan penulis apakah ingin menggunakan jasa atau melakukannya sendiri. Selain itu sekarang ini ada beberapa penerbit yang menyediakan paket self-publishing namun berbeda dengan jenis indie, Hanya saja jika memakai jasa itu akan lebih membantu penulis dalam menyiapkan hal yang lainnya.
Tadi itu adalah beberapa perbedaan dari penerbit mayor, indie dan self-publishing. Selain itu jika kalian ingin menerbitkan buku kalian dengan harga terjangkau, kalian bisa mempertimbangkan untuk menerbitkannya di idebuku.
Terutama dalam periode dekat ini, idebuku sedang menjalankan program terbit gratis untuk semua penulis hingga 31 oktober 2024. Kamu dapat mengirimkan naskah yang telah selesai untuk diseleksi dan jika beruntung, naskahmu akan diterbitkan secara gratis.