Rindu Di Sepertiga Malam

Detail Buku

Sinopsis Buku

Angin bertiup sedikit agak keras dari malam kemarin, sementara sweter marun yang dipakai Gendis tak mampu menghalau hawa dingin menusuk tulung yang tengah ia rasakan. Ya malam ini lebih terasa seperti malam bulan mati baginya. Suara lolongan anjing bahkan riuh pikuk binatang malam sama sekali tak terdengar pada indera pendengarannya. Teramat sepi. Hampir tiap tengah malam menjelang dini hari Gendis merasakan suasana itu. Gadis manis berparas ayu ini sudah kerap kali menceritakan perasaan tersebut pada ibunya. Namun ibunya Winanti tak pernah sekalipun berpikir negatif. “Malam memang seperti itu, sepi nak” ungkapnya. Ah, tapi tak seperti itu bagi Gendis, ini sepi terlalu sunyi, terlalu mati, tak seperti malam- malam sebelum ia memutuskan pindah ikut bersama ibunya tinggal di rumah sang nenek pasca ibu gendis bercerai dengan ayahnya 3 bulan lalu. Rumah yang hampir lima tahun tak berpenghuni karena ditinggal menghadap sang pencipta oleh neneknya.