Deskripsi
Alexander Zhidan, seorang peserta didik yang saya kenal memiliki percikan kreativitas yang tak mudah padam, telah membuktikan bahwa puisi adalah medan perang sekaligus medan damai bagi batin. Dalam setiap pertemuan kelas, di setiap diskusi tentang rima dan irama, tentang metafora dan personifikasi, ia selalu membawa semangat seorang penemu. Ia tidak takut untuk tersesat dalam labirin kata, tidak gentar untuk menantang konvensi, dan yang terpenting, ia selalu jujur pada perasaannya. Kejujuran inilah yang kemudian menjadi fondasi kokoh bagi antologi ini.








