Deskripsi
Malam itu, studio RCTI bergemuruh seperti perut bumi yang berdentum keras. Lampu-lampu sorot menari liar, menyilaukan, seolah mencari siapa yang pantas bersinar. Ribuan pasang mata tertuju ke layar kaca, menunggu satu nama diumumkan. Namun Shabrina hanya melihat satu sosok: wajah almarhum ibunya di antara bayangan lampu, tersenyum dalam ingatan yang berdebu.








